Mengganti oli mesin secara berkala merupakan kewajiban pemilik motor, biasanya mengganti oli ada waktu tertentu tergantung pemakaian dan daya tahan oli tersebut, kenapa harus rajin ganti oli mesin secara berkala? Oli yang mengalir di mesin ada batas pemakaian, tidak selamanya kondisi oli tersebut baik, kondisi oli semakin lama akan semakin kotor karena ada sisa residu akibat pembakaran dan gesekan gear ataupun part di dalam mesin, panas yang dihasilkan mesin juga berpengaruh pada molekul oli, maka dari itu kita sebagai pemilik kendaraan wajib mengganti oli secara berkala, fungsinya untuk memperpanjang umur mesin kendaraan.
Baca juga: Faktor yang Mempengaruhi Cepat Lambatnya Penggantian Oli
Bicara soal mengganti oli mesin, ada beberapa mitos yang sangat umum di masyarakat, salah satunya yaitu “jangan mengganti oli beda merk terlalu sering” ya alasannya bermacam-macam, mulai dari berakibat mesin rusak, cepat panas (overheat), memperpendek umur mesin, dan juga dapat menurunkan tenaga mesin. Bisa dikatakan mitos tersebut benar, namun bisa ditinjau lagi dari cara mengganti oli tersebut.
Jenis dan merk oli dipasaran beraneka ragam mulai dari oli sintetik, semi sintetik dan oli mineral, kekentalan oli juga bermacam-macam tergantung jenis dan tipe mesin kendaraan, untuk kendaraan baru sekarang umumnya menggunakan oli dengan kekentalan 10w-40.
Sebelum mengganti oli sebaiknya kita perhatikan dahulu jenis dan tipe oli tersebut dan lihat juga oli apa yang sebelumnya kita gunakan, ada beberapa orang yang curhat tentang mesin kendaraannya yang bermasalah setelah mengganti oli beda merk.
Efek sering gonta ganti oli beda merk
Mesin panas
Masalah yang paling umum jika oli yang kita ganti berbeda dengan oli sebelumnya yaitu mesin menjadi panas, ini bisa disebabkan karena oli baru yang kita gunakan mengandung bahan-bahan yang jika tercampur dengan bahan dari oli lama menyebabkan reaksi kimia dan memunculkan jenis bahan lain yang berdampak oli menjadi kurang baik dalam melumasi gear dan perangkat didalam mesin, akibatnya saat kendaraan digunakan gesekan yang timbul akan membuat mesin overheat.
Menimbulkan endapan atau kerak
Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, dikhawatirkan bahan atau senyawa yang bercampur dari oli baru dan lama dapat juga menimbulkan kerak, ini bisa berbahaya jika menumpuk terlalu lama, bisa menyebabkan performa mesin menurun.
Saran dari JagatOtomotif yaitu lakukan flashing atau pembersihan oli lama, caranya cukup mudah namun sedikit menguras kantong, yaitu ganti oli lama dengan oli merk baru kemudian hidupkan mesin sebentar sehinggan oli baru dapat mencapai seluruh bagian mesin, setelah itu buang oli tersebut dan masukkan lagi oli yang baru agar memastikan oli lama sudah bersih sehingga mengurangi resiko efek buruk yang ditimbulkan.
Baca juga: Pengalaman Menggunakan Oli Shell Advance AX7
Jika dirasa memberatkan, teman-teman bisa menggunakannya dahulu beberapa km, sebaiknya kurang dari 1000km setelah itu ganti lagi olinya. Lain halnya jika efek buruk yang timbul terasa sekali saat digunakan berkendara, sebaiknya cepat-cepat ganti aja lagi.
Mungkin itu saja, terimakasih sudah berkunjung, semoga pengetahuan teman-teman tentang efek gonta ganti merk oli dapat bermanfaat.
Seorang pemuda yang menyukai kegiatan blogging.
2 Replies to Efek Gonta Ganti Merk Oli Mesin Kendaraan
wah engga deh min kalo ganti2 merk oli. aku sih biasanya pake federal oil kalo buat motorku. gak pernah ganti merk dan juga rutin gantinya
tetep setia pake federal oil. gak mau ganti ke yang lain udah pewe pake itu hehehe
Shell Helix Untuk Motor? Sebaiknya Jangan Gunakan
Review Oli Matic Terbaik: Castrol Activ Matic & TOP 1 Action Matic
Ini 3 Rekomendasi Oli Untuk Toyota New Yaris GR Sport di Tahun 2022
Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Pada Kendaraan Baru
Rutin Ganti Oli Toyota Agya dengan TOP 1 HP Sport yang Manjakan Mesin
3 Produk Terpercaya Untuk Oli Mobil Toyota Hilux Diesel di Tahun 2022
Perlindungan Menyeluruh, Ini Produk Oli Mesin Terbaik Untuk Toyota Agya
Percayakan TOP 1 Evolution Diesel Untuk Oli Toyota Fortuner Diesel Milikmu