Lebih Baik Mengganti Oli Mesin Sendiri Daripada Dibengkel

Mengganti oli mesin memang harus dilakukan sesuai aturan agar mesin kendaraan akan selalu terjaga keawetannya. Nah, kali ini saya sedikit sharing tentang Oli Mesin yang Sebaiknya Diganti Sendiri Daripada Dibengkel, mengapa demikian? simak terus sampai bawah ya :D

Cerita ini dimulai saat saya sedang service motor kesayangan di bengkel resmi, dan saat itu juga sekalian ganti oli supaya motor tetap jos. Nah, pas teknisi mengganti oli saya lihat dari kejauhan cuma dibuka tutup oli bagian bawah terus ditunggu sampai oli yang ada didalam mesin habis, setelah itu ditutup dan dituang oli baru, kemudian saya berpikir kok cuma sebentar ya? apa benar oli yang ada dalam mesin sudah habis? terus sisa-sisa keraknya gimana? Mulai dari situ saya berpikir kenapa tidak mengganti oli sendiri ya, kan lebih bersih dan kita bisa lebih berhati-hati dalam mengganti oli mesinnya,hehe

Besoknya pas waktu penggantian oli tiba langsung pergi ke bengkel buat beli oli Shell Advance AX7, setelah sampai rumah duduk santai-santai sambil menunggu mesin dingin kemudian langsung ambil peralatan yang dibutuhkan, saya buka tutup oli mesin bagian bawah tidak pakai kunci pas tapi cuman memakai kunci busi dan obeng :D karena dirumah tidak punya kunci pas, bisa dibayangkan bagaimana ribetnya.

Sambil menunggu oli habis dari mesin saya tinggal tidur, enak kan kalau ganti oli sendiri? bisa sambil tidur :D beberapa jam telah berlalu, olinya juga sudah habis, jangan lupa ditutup lagi. Tuang oli baru dan motor siap digunakan kembali.

Kendala ketika mengganti oli mesin sendiri

Selain manfaat yang saya terangkan diatas tadi ternyata saya juga mendapat kendala juga, yaitu saat mau mengganti oli saya tidak punya kunci pas (untuk vixion kunci pas yang dibutuhkan adalah ukuran 19), dulu waktu habis service dari bengkel resmi langganan saya coba cari kunci pas didaerah Jejeran, katanya disana lengkap kalau mau cari peralatan otomotif, setelah sampai disana mampir dulu ke bengkel yang agak sepi tanya-tanya, ternyata disitu tidak ada, saya langsung diarahkan ke toko yang agak besar dan sangat ramai, sebenarnya agak malas ke toko itu karena ramai dan desak-desakan tapi apa boleh buat langsung antri dan desak-desakan.

“Bang, ada kunci pas?”

“Ukuran berapa?”

“19 bang”

“oke, tunggu sebentar ya”

Aduh, suruh nunggu lagi, setelah sekian lama menunggu ternyata sang penjual lupa terus tanya lagi dan sekarang baru dicarikan, coba tebak apa yang dikatakan penjualnya?

“Sori bos, kuncinya habis”

Bilang dari tadi kek, sudah desak-desakan, sumuk ternyata tidak ada, payah. Dengan berat hati saya langsung pulang, tidur aja dirumah malah enak,hehe

Vibi Primantono

Seorang pemuda yang menyukai kegiatan blogging.